FREE TO JOIN AND SEND EMAIL

Subscribe to free-for-everybody

Powered by us.groups.yahoo.com

Senin, 30 Juni 2008

Apa Yang Membuat seseorang berhasil (Income Saya saat ini Rp. 500 juta per bulan)

HOW TO BUILD LONG TERM BUSSINESS
(Linda Wijaya, S & R Sol Elite Marbela, 23 – 26 Juli 2005)

Apa Yang Membuat seseorang berhasil (Incomenya saat ini Rp. 500 juta per bulan)

Kesempatan selalu ada, tetapi tidak semua orang mau ambil kesempatan itu, kalau berbisnis itu harus dalam jangka panjang, kalau berbisnis itu perlu serius dan lihatlah beberapa factor:

1. Partner Bisnis (seperti memilih pasangan hidup)
2. Bonafiditas, bisa dipercaya

Dulu sewaktu sebelum bergabung di Pridential, ia masih menjabat sebagai executive secretary dan membawahi 30 orang sekretaris yunior dan saat ini ia sukses di Prudential, ia selalu berprinsip memilih suatu perusahaan untuk bekerja harus berdasarkan ke 2 faktor diatas.
Semboyan hidupnya selalu berdoa dan bekerja keras dan menginginkan income yang tidak terbatas, menurut ia Prudential adalah partner yang terbaik, karena Prudential adalah perusahaan yang pertama dalam menerapkan sistem agency murni, karena sistem Branch itu adalah sistem Banci artinya setengah pengusaha dan setengah karyawan dan mental yang terbentuk akan kurang mantap karena mereka masih memiliki jiwa seorang karyawan yang perlu di suruh-suruh baru mau bekeja dan bekerja selalu menghitung berapa imbalan /gaji yang di dapat.

Sistem Agency membuat jiwa agent menjadi sangat tangguh, ia akan tegar dan pantang menyerah bila menghadapi persoalan dan masalah.

Sistem Branch tidak akan pernah bisa membuat seseorang kaya raya, tidak mungkin overiding bisa diterima dalam hitungan ratusan juta atau bahkan milyaran rupiah perbulannya dikarenakan sistem karyawan tersebut.

Sistem Agency bersifat seperti membeli suatu franchise atau warabala, seperti MC Donald, dan KFC sehingga kita bisa menjadi pemilik suatu waralaba, perbedaannya kita bila mau membeli Franchice/waralaba perlu modal yang sangat besar, sedangkan dengan bergabung di Prudential tidak perlu modal, yang diperlukan hanya WAKTU, apakah Anda memiliki Waktu itu, ingatlah waktu tidak pernah menunggu kita, orang yang sukses adalah orang yang bisa meningkatkan kualitas dari waktunya yang ia punya sama dengan orang lain yaitu 24 jam sehari.

Agen baru biasanya masih punya banyak waktu namun setelah banyak nasabah dan masuk zona kenyamanan bisa tidak ada waktu lagi buat Prudential, istilahnya udah nggak Full Time juga nggak Full Hart buat Prudential agent sudah merasa komisi yang di dapat lumayan, agen seperti ini harus memperbarui mimpinya, misalkan komisi sekarang dapat Rp. 2 juta bisa angsur motor maka coba bermimpi bisa mengangsur mobil sehingga selalu ada mimpi baru yang bisa dicapainya, memang perlu cari uang untuk apa ? kalau tidak ada mimpi bisa berbahaya jadi buatlah mimpi-mimpi baru dan kejarlah dari sekarang.

Bu Linda pergi ke banyak negara dan banyak orang bangga sama Prudential sebagai perusahaan terbaik, contoh di Malaysia terbaik, di Singapura terbaik dan juga di negara kita juga terbaik namun kenapa agen masih kurang bangga pada Prudential ??? jadi harus bangga ya !!!

Contoh ya ! siapa orang disini yang punya rekening di bank asing ?? kalau di bank asing itu transparant apa nggak ?? apakah kalau buka rekening tabungan di bank asing maka tiap tahun dapat laporan keuangan ?, pasti tidak ya !! tapi kalau di Prudential, nasabah tiap tahun dikirimin laporan keuangan itu artinya nasabah tahu seperti apa Prudential itu, sehat atau tidak, kuat atau tidak, jadi harus bangga ya sama Prudential.
Prudential telah melewati badai, telah dicoba 4 kali untuk dipailitkan tapi nggak bisa, jadi terbukti kuat bahkan lebih kuat dibandingkan Manulife yang juga telah pernah dipailitkan.

Keseriusan Prudential dalam mengembangkan Agency Sistem
1. Always Listening and Always Understanding.
2. Selalu mencapai performance yang baik tiap tahunnya.
3. Mau mengerti kesulitan dan hambatan serta memberikan solusinya.

Pertanyaan, Siapa diri kita bila ada di Prudential (harus Percaya Diri)
1. Kita adalah Owner (pemilik) dari bisnis kita sendiri, prudential hanya sekedar Partner
Bisnis sedangkan pemilik dari para nasabah Anda adalah Anda sendiri, makin banyak
nasabah dan agen-agen yang Anda miliki maka makin kaya dan semakin besar
kerajaan bisnis Anda di Prudential.
2. Tugas kita jangan berjualan tetapi hanya CERITA dan PRESENTASI, jualan gampang
apa susah, susah ya !! tapi kalau cerita gampang apa susah, pasti gampang kan, banyak
orang senang bila mendengar cerita, baik cerita waktu kecil, cerita dalam film dan lain
sebagainya, jadi teman-teman yang wajib dan harus lakukan adalah cerita aja ke setiap
3 orang baru sehari, saya jamin pasti sukses, teman-teman mau kan sukses !!!
(mauuuu!) kalau mau maka ceritalah dari sekarang.
3. Oleh karena itu kita harus sadari diri tidak boleh melihat Comport Zone terus.

APA YANG HARUS DILAKUKAN AGAR BISNIS BERHASIL

Kalau Agen harus Selling, Selling dan Selling (tahun 1 dan ke 2 dan tahun ke 3 baru rekrut)
Kalau Manager harus Rekrut, Rekrut dan Rekrut

Bagi pengalaman, bu Linda punya agen bernama Dokter Supina, bapaknya dokter Supina dalah Dokter Gigi, suatu hari ketika bapaknya sedang praktek dokter gigi dan waktu mau tutup pintu praktek, tiba-tiba ada 2 orang yang mau berobat, katanya temannya giginya sakit sedangkan besok dia mau ujian di kampusnya, karena kasihan melihat orang sakit ia buka juga, begitu pintu praktek dibuka, pemuda itu langsung menusuk dokter gigi itu dengan pisau sampai mati di tempat, dan peristiwa ini tidak akan dapat dilupakan. Papanya mempunyai asuransi sebesar Rp100.000.000,- untuk 3 orang anaknya yang masih kuliah. Papanya tinggalkan mobil besi berjalan, hujan bisa masuk hujan, coba anda bayangkan, kalau mau hidup harus didoakan dulu. Pertengahan 1999 join dengan Prudential, dia dekat dengan papanya karena papanya yang suka buat susu untuk anak – anaknya. Jadi waktu papanya meninggal ia sangat sedih, ia tahan menderita, ia bersedia kerja keras, dari satu nasabah ke nasabah lain setiap hari, pru membuat perubahan dan saat ini ia mempunyai 7 ruko yang harganya milyaran rupiah, maka bisnis ini bisa merubah hidup orang.

Tugas leader merubah Nasib Kehidupan Agen Susah atau Mudah ?

Dr. Supina saat ini incomenya Rp. 15.000.000,-/ bulan. Ia sebagai dokter saja mau menjadi agen, apalagi kita? Bu Linda memulai bisnis ini dari Medan, selama 4 tahun di Bp. Juana. Kemudian ia membangun pru banyak painfull, dia tidak mempunyai kenalan sama sekali, bahasanya saja susah, Dong deh ! Dong deh !
Kalau nasabah, agen harus dekat ( close ) sama nasabah tersebut.

1, 2 M / Th Disiplin, dalam 3 bulan
477 Jt / T AM turun berat badan 10 Kg
234 Jt / Th SUM 5
4 Agen kalau ditegur, yg
126 Jt / Th UM lebih marah agennya ke
PUM 3 leader. Padahal demi ke
63 Jt/th baikan agen sendiri.
Agent 2
Fa
1



Apa beda Nice Leader dan Good Leader ?

Kalau Nice Leader tidak datang tidak masalah ( tidak apa – apa ).
Kalau Good Leader disiplin nya sangat tinggi.


Untuk membangun bisnis yang besar harus punya :

1. Visi dan misi ( Purpose Of Life )
2. Mengetahui potensi mas\x saya
( orang yang sukses belajar terus , bertumbuh terus ).
3. Mengontrol aktifitas setiap hari ( aktifitas hari ini menentukan hari esok ).
4. Karakter yang baik ( fondasi semuanya ).

Hari ini menentukan Hari Esok dan Keputusan yang Tepat hari ini menentukan Masa depan.

• Karakter Calon Agen yang baik :
1) Sikap positif ( Optimis, sikap cepat pulih, kerendahan hati ).
2) Kepedulian ( Pelayanan, berbagi, tidak egois, pengorbanan ).
3) Intergritas ( Konsistensi, sikap tidak berubah, kejujuran ).
4) Pilihan & Akuntabilitas ( Menerima dan bertanggung jawab ).
5) Kebersihan ( Tubuh, pikiran, dan kebiasaan yang bersih ).
6) Keberanian ( Berani, keyakinan dan tekad ).
7) Daya Tahan ( Sabar, stamina, kekuatan di dalam kesusahan dan penderitaan ).
8) Pengampunan ( Rela memaafkan, tenggang rasa, belas kasihan dan kasih karunia )
9) Kejujuran ( Sikap apa adanya, tulus, hormat, adil, dapat dipercaya ).
10) Hubungan ( Keluarga, teman, rekan kerja ).
11) Kepemimpinan.
12) Loyalitas.
13) Disiplin Diri.
14) Hikmat.


ORA ET LABORA, SELAMAT BERGABUNG DALAM BOP !

SI RAJAWALI YANG MALANG…

ALI, SI RAJAWALI YANG MALANG…

Pada suatu hari, diatas puncak bukit, terjadilah suatu angin ribut yang dasyat. Nun tinggi diatas pohon yang lebat terdapat sebuah sarang burung rajawali. Karena kuatnya angin tersebut maka semua telur diatas sarang terjatuh kebawah dan semua telur pecah berantakan kecuali satu yang jatuh bergulir kebawah bukit. Untungnya telur tersebut bergulir sampai dekat kandang ayam.

Setelah Angin rIbut berlalu, induk ayam mulai keluar dan membenahi kandangnya. Dilihatlah ada sebutir telur yang walaupun agak beda dengan telurnya tapi secara naluriah dia pun pungut telur tersebut dan taruh disarang. Dia mengeram telur tersebut bersama telurnya yang lain. Beberapa waktu kemudian, telur-telur tersebutpun menetas. Cit…Cit…Cit….anak-anak “ayam” inipun bersuka cita bernyanyi menyambut dunianya yang baru.

Waktu berlalu dengan cepat, sampailah anak-anak ayam tersebut berinjak dewasa termasuk anak rajawali yang bernama Ali. Walaupun bentuk tubuhnya berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain, ia telah tumbuh besar dilingkungan ayam. Sejak kecil, induk ayam secara naluriah mengajari anak-anaknya berbagai perilaku ke-ayam-an, termasuk berkokok, mengais tanah dan mencari cacing dan serangga kecil lainnya.

Pada suatu hari, ketika dalam rutinitasnya mengais tanah, Ali mendengar suara Kwaaak…Kwaaak…yang keras tapi berwibawa di atas langit. Dia tergadah keatas. Terpesona sekali. Terlihat ada seekor burung dengan gagah perkasa terbang di langit dengan anggun. Lalu dengan penuh keingintahuan, dia bertanya kepada kakak-kakaknya. Kak Ayam.. apakah makluk yang gagah perkasa dilangit itu? Kakaknya menjawab :Oh, itu burung rajawali… Raja segala raja dari dunia perburungan, termasuk kita. Dia bisa terbang tinggi dan pergi ke mana saja sesuka hati… Oh, Tapi saya lihat badannya kok mirip dengan saya ya? Kakaknya menjawab: Apa? Apakah kami lagi bermimpi ya… Kita ini ayam… mana mungkin bisa seperti dia. Jangan berkhayallah…. Ha….ha….. Kakak-kakaknya menertawakan dia. Karena sejak kecil, dia diajari nerimo saja terhadap segala situasi, maka diapun tidak mempersoalkan masalah ini lebih lanjut…

Haripun berlalu seperti biasa… Sampai suatu pagi, ketika dia sedang bermain sambil mencari cacing dipadang rumput. Diatas langit, ada seekor rajawali sejak tadi memperhatikannya. Akhirnya, dengan penasaran, burung rajawali itupun terbang turun ketanah… Hei Dik, kata Si Rajawali Senior. Ngapain kamu ada ditanah.. Tempat kita kan diatas langit… Ayo ikut saya terbang! Pinta si senior. Ali menjawab. Maaf Pak, saya nggak bisa terbang. Saya ini hanyalah seekor ayam. Sejak kecil saya nggak bisa terbang! Siapa bilang? Kamu ini seekor rajawali seperti saya dan saudara kita yang ada di angkasa sana, jawab sirajawali senior gemas. Mereka berdua terlibat dalam perdebatan sengit …Akhirnya si rajawali senior dengan sabar berujar.. Baiklah kalau begitu, sebagai seekor rajawali, saya berkewajiban untuk mengingatkan dan mengajar kamu hal-hal yang benar didunia ke-rajawali-an. Hari ini saya ada sedikit waktu. Jadi saya akan mengajarimu terbang….! Ayo ikut aku ke bukit dan kita akan belajar terbang langsung terjun dari sana. Wah kak, saya nggak berani! Saya takut.. nanti saya jatuh. Saya takut! Mereka terlibat debat hebat lagi, sampai akhirnya seniornya mengalah. OK lah kalau kamu nggak berani terjun dari atas.. Bagaimana kalau kamu mulai belajar loncat sepanjang jalan dari bawah sini dan belajar terbang sampai ke puncak sana. Sebagai ayam, Ali memang belajar sedikit tentang loncat-melancat… Akhirnya dia mulai loncat… Ternyata dalam beberapa kali, dia sudah mulai bisa terbang sedikit demi sedikit. Akhirnya mereka sampai juga di puncak bukit. Karena melihat Ali mulai bisa maka si senior mulai mengajak Ali untuk coba terbang dari atas bukit ke bawah. Tapi dengan serta merta Ali menolaknya… dengan alasan takut..

Akhirnya hari mulai menjelang sore, dan si senior mulai tidak sabar. Dia berkata: Nah, sekarang kamu sudah saya tunjuki cara terbang, dan tadi kamu sudah mnunjukkan bakatmu yang sebenarnya… Sekarang saya harus pergi.. maka kamu berlatihlah dengan giat dan coba terbang dari sini kebawah. Sekarang saya harus mernjalankan tugas saya selanjutnya… Ingat! Kalau kamu tidak pernah mencoba maka kamu tidak akan bisa terbang selamanya…Kalau kamu gagal dan terpeleset dan luka lecet-lecet, itu sudah biasa dan memang resiko seekor rajawali untuk menguasai puncak langit. Yang penting, jangan pernah berhenti mencoba. Kamu pasti bisa! Akhirnya diapun terbang dan menghilang dibalik awan.

Pada awalnya si Ali mulai mencoba-coba… terbang. Tapi terpeleset dan jatuh. Dia coba lagi, dan jatuh lagi karena dia ragu ragu. Aduh… sakit… sudahlah saya tidak mau coba lagi. Pada hal dia baru gagal 2 kali. Sejak itu dia jadi takut. Sepanjang sisa perjalanan turun dari bukit, Ali bahkan tidak berani loncat sekalipun. Dia mulai berjalan seperti biasanya dengan muka tertunduk ke tanah.

Sesampai di kandang dia bercerita dengan saudara-saudaranya tentang pengalamannya… Gemparlah seluruh isi kandang ayam… Semua bilang..Ali…Ali!! Kamu tidak tahu mati ya. Berani-beraninya kamu bermain dengan rajawali, nanti kamu bisa mati dimakannya…Kamu harus bersyukur kamu dilahirkan sebagai ayam. Memang sudah nasip kamu untuk cari makan dengan mengais tanah. Kamu sudah ditakdirkan! Jadi pasrah sajalah!!!

Karena sejak kecil Ali sudah diajari begitu, dan tidak seorang saudaranya mendukungnya, akhirnya diapun percaya dengan pendapat mereka. Sejak itu, Ali pun tidak berani bermimpi dan bermain diladang rumput. Dia hanya berada disekitar kandangnya saja, belajar berkokok, mengais tanah, mencari cacing dan melewati rutinitas sepanjang sisa hidupnya. Hari berganti hari. Minggu berganti minggu. Bulan berganti bulan. Dan tahun berganti tahun. Sampai akhirnya dia tua dan mati dengan tetap beryakinan bahwa dia hanyalah SEEKOR AYAM.